ROBOT INDONESIA - Robot Animaloid

 Robot | Robotik | Robot Indonesia | Kursus Robotik | Robot Animaloid


Tentu kamu sempat mendengar tentang robot dalam wujud hewan, Robot tipe ini pula terdapat serta umumnya diketahui selaku“ Animaloid”. Robot ini bisa jadi dalam wujud seekor anjing, kucing, ular, ikan, kupu- kupu, burung, semut, laba- laba, serta hewan yang lain. Para ilmuwan bekerja pada tipe robot ini dengan tujuan buat riset. Robot tipe animaloid ini pula bisa digunakan oleh tentara serta buat pembedahan penyelamatan sepanjang musibah. Banyak dari mereka yang memakainya selaku mata- mata. Semacam pada film Uri: The surgical strike, berikut contoh dari robot animaloid: 

1. Robot Aibo

Salah satu contoh robot Animaloid merupakan Aibo. AIBO ialah robot animaloid yang berupa semacam anjing. AIBO( Artificial Intelligence Robot) robot berupa anjing ini memilik dimensi lebar 180 milimeter serta besar 278 milimeter serta panjangnya 319 milimeter, berat robot ini cuma 1, 65 kilogram da telah tercantum berat pada batterai. Robot AIBO ini merupakan robot buatan SONY. Berbeda dengan ASIMO ataupun robot- robot pada biasanya, Aibo mempunyai keahlian gerak serta respon dari dirinya sendiri. Dengan keahlian ini, AIBO seolah hendak mempunyai insting serta watak semacam seperti seekor anjing. Apabila dia merasa tidak bahagia, terdapat mungkin, dia dapat marah ataupun ngambek, serta tidak ingin mematuhi perintah sang owner.

Bagi statment Ayah Fauzi dari SONY Center Jakarta, owner wajib senantiasa melindungi perasaan AIBO di karenakan robot anjing ini dapat pula pilu apalagi marah, bisa di amati dari lampu penanda pada mata robot. Bila sudah melaksanakan suatu perintah dengan baik, dia wajib di puji misalnya dengan metode mengelus- elus kepala ataupun tubuhnya semacam anjing sebetulnya supaya dia ketahui apa yang di lakukannya telah betul, Kadangkala dia hendak membalas dengan menggoyangkan buntutnya. 

2. Robot Ostrich

Jerry Pratt merupakan seeorang ilmuwan studi senior pada IHMC yang mengetuai regu pengembangan Planar Elliptical Runner( PER) mengatakan kepada Technology Review kalau pelajaran yang di bisa dari merancang robot burung unta ini dapat di terapkan pada robot yang berjalan supaya lebih instan buat buatnya lebih efektif serta natural sehingga bisa bermanfaat buat aplikasi apapun yang mau di jalani dengan kilat serta bisa mengambil alih roda pada tempat di mana roda tidak dapat bekerja dengan baik.


Wujud badan robot bisa menaikkan kestabilannya serta kaki robot memiliki ketahanan reaktif, dikala kaki terasa resistan, hingga hendak di tambahkan lebih banyak tenaga buat dilalui, dan membiasakan kaki balik dengan mekanis buat memantapkan sprintnya. Bila robot itu di sesuaikan dengan dimensi manusia, hingga kecepatan robot bisa menggapai antara 20 ataupun 30 mph. 


Komentar

Postingan Populer